Hwuling Adalah Sejenis Belut berkuping, Oleh Orang Lasem Menyebutnya dengan Sebutan Loadan ( Lodan). Hewan itu Hewan Air Tawar.
Pada Tahun 230 SM. Orang Tiongkok Sampit di Pimpin Oleh Sean Dhang ( Seng Dhang) Merantau di Nusa Lingga dan Mendarat di Pantai Utara Nusa Lingga di Lereng Pegunungan Kendeng Nusa Lingga Sebelah Timur.
Orang Itu Mendirikan Perkampungan Di Pinggir Pantai Dan Perkampungan itu di Kasih nama Kampung " Tan Tjung Pu Trie" Dan Rombongan itu Datang Ke Lingga Djayapura Minta Ijin Mengadu Nasib di Bhumi Lingga.
Oleh Prabhu Lingga Rombongan Itu dipersilahkan Untuk Mengadu Nasib di Nusa Lingga, Tetapi Dengan Syarat Tidak Boleh Merusak Alam Menebangi Kayu Besar Karena Itu Tempat Burung Tempat Mitra Satitah dan Tempat Sumber Air dan Tidak Boleh Membunuh apalagi Memakan Banteng di Nusa Lingga Ini.
Mereka Waktu di Tanya Seri Nata Djayapura Menamakan diri Mereka Dengan Sebutan " ZHOU HWA" Artinya: Perantau Tiongkok Zhou ( Chao). Kelak Oleh Rishi Kumbayana Zhou Hwa di Baca "Yawa" Tetapi Malah di Tulis "Jawa". Sampai Jaman Syailendra Dengan Tulisan Brahmin Zhou Hwa Di baca Yawa dan Titulis Jawa Sampai Sekarang.
Orang Perantau Tiongkok itu Ramah Ramah dan Lucu Lucu dan Bila Tahun Baru Lingga Mereka Dari Lasem Berbondong Bondong Tua Muda Laki Laki Perempuan Ikut Datang Meramaikan Acara Tahun Baru Lingga Djayapura. Walaupun Jauh Jaraknya Mereka Jalan Kaki Dua Hari Mereka Menginap di Perkampungan Penduduk Lingga, Mereka Sudah Mulai Berdatangan.
Tahun Baru Lingga di Mulai musim labuh. Yaitu Memperingati Berlabuhnya Rombongan Prabhu Ham Za Ah Badra Menjadi Penduduk Pertama, Sejak Mendirikan Peguruan Hingga Menjadi Keprabon Bernama Djayapura.
Orang Tiongkok Zhou Sejak hidup di sampit Hingga Menjadi Perantau di Nusa Lingga Mereka sangat menghormati Hwuling atau Loadan. Setelah Seng dhang wafat Abu Layunya di taruh di Jurangan yang Sumbernya deras Oleh Masyarakatnya di Pundi pundi Sebagai "Sendang" di Hormati Sebagai leluhur mereka.
dan Sumber air itu akan di lepasi pelus atau lodan ( Hwuling) sebagai Tanda kesetiaan. Karena mereka percaya merantaunya dari sampit di ikuti Hwuling sampai ke Nusa lingga ini.
Setelah di Nusa lingga Orang Zhou hwa itu Juga bersumpah ( Berprastya suci) Sampai Jaman Kejaman apa saja Anak turun Jawa tidak akan makan daging apa lagi daging lodan banteng dan lembu sejenisnya. Kalau sampai makan Pantangan itu akan sengsara hidupnya di Marcapada dan Kalau Sudah Mati jadi Yitma gentayangan di maya bhuwana Sampai anak turun. Melarat sampai jebat jagad.
Dari Jaman Ke Jaman Orang Lingga dan Zhou Hwa Saling Melengkapi Sampai Susah di Kenali mana Lingga Mana Zhou Hwa, Cuma Tradisinya Yang Masih Sering Terlihat, Orang Lingga Berkepercayaan Kanung Siwa dan Orang Zhou Hwa Berkepercayaan Hwuning.
Facebook : Kapercayan Kanung Lingga Djayapura
Facebook : Kapercayan Kanung Lingga Djayapura

Tidak ada komentar:
Posting Komentar