Banteng adalah Nama Hewan Sejenis Lembu Atau Sapi Yang di Keramatkan
Oleh Bangsa Lingga Jauh Taun Sebelum Orang Zhou Hwa ( Jawa ) Perantau
Tiongkok Zhou Datang Ke Nusa Lingga.
Hewan Ini Di Percaya Oleh
Orang Kanung Sebagai Tunggangan Bholenad Guru Kanung Yang Mengajarkan
Ajaran Siwa. Bholenad adalah Seorang Pertapa di Lereng Gunung Himawat (
Himalaya). Beliau Guru Para Pertapa atau Orang Suci ( Dewa ) Atau Sura.
Dan Guru Mahluk Halus di Seantero Jagad Khususnya di Lumayu Ksetra (
Setra Lumayu ) Atau di Atas Kuburan di Lereng Gunung Himawat di
Khailash.
Guru Kanung Bholenad Berhasil Menaklukan Tribhuwana dan
Menguasainya Sehingga Beliau Mampu Hidup di Alam Cahaya ( Bibit) di
Alam Fana (Dunia) di Alam Mayabhuana (Alam Atma/Ruh).
Kemampuanya
Itu Beliau Di Kenal Dengan Sebutan Maha Dewa ( Orang suci yang agung)
Ajaranya di Sebut ajaran Shiwa ( Siwa) Artinya: Kebahagiaan.Shiwa itu
Sendiri Mengajarkan Rahasia Linggam. Dalam ajaran Linggam Tersimpan
Ajaran Ajaran Permata Permata Berlian Berlian Sumber Pengetahuan. Dan
Membuka Rahasia Yoni Sebagai Wadah Pengetahuan Yang Terdiri dari Manik
manik Pengetahuan.
Sebelum ada Bolenad dengan Siwanya Para
Pertapa Pertapa di gunung gunung itu sudah ada. Jadi Ajaran Siwa itu
termasuk ajaran Kanung, Tetapi sebelum Siwa Ajaran Kanung sudah ada Yang
di Ajarkan Oleh Guru Guru Terdahulu. Tetapi Puncak Ketermasyuran Ajaran
Kanung di Jaman Bholenad Dengan Siwanya. Siwa Bholenad terlahir
berdarah CANDRA Sehingga Bagaimanapun Beliau Menganakan Wulan Tumanggal
sebagai Identitasnya Sebagai Guru Wangsa Chandra di Kepalanya.
Orang Orang Kanung Sangat Menjunjung tinggi dan Menghormati Hewan
Banteng, Banteng Perepuan Namanya Jawi. Jawi dan Banteng di Anggab Orang
Kanung Lingga Sebagai ORANG TUA SENDIRI.
Dan di Lambangkan
Sebagai UMPAKING NEGARA. Karena jawi Banteng ( Sapi Alasan) Sebelum Jadi
Lembu ( Sapi Padesan). Setelah Jadi Lembu Hewan itu TENAGANYA. di
Gunakan untuk Membajak sawah, Untuk Berdagang, Untuk Menyarat Kayu,
untuk Menghidupi Keluarga Untuk membangun Desa Memajukan Negara.
KOTORANYA Untuk Pupuk Tanaman sehingga bhuminya subur Sandang pangan
Melimpah ruah, SUSUNYA Sebagai Makanan dan minuman Yang menyegarkan dan
menyehatkan. Makanya Banteng Jawi dan Banteng Lanang Sangat di Sakralkan
oleh Orang Kanung Khususnya orang Lingga.
Shang Hyang Prabhu Ham
Za Ah Badra Penguasa Lingga Djayapura Mengeluarkan Kutukuan Jauh
Sebelum Orang Jawa Datang ke Nusa Lingga.
Kutukan itu berbunyi:
"Dan di saksikan bhumi Langit dan air yang Mengalir Matahari Yang bersinar dinamakan Terang dan Bintang Bulan di Kala Gelap di namakan Malam Bahwa Keprabon Lingga ini di dirikan oleh Bangsa Lingga Yang Beragama kanung Yang menghormati Bapak Ibu dan Menyayangi mahluk Seperti menyayangi diri sendiri. Dan Selamanya tidak akan Menyakiti Apalagi Makan Banteng dan Jawi, Kalaupun ada Bangsa Lingga dan Manusia Yang hidup di Nusa lingga Jangan lakukan itu.Kalau sampai merusak alam membunuh Memakan Banteng Jawi ibarat kamu merusak hidupmu Sendiri,Akan Sengsara Hidupmu Seanak turunmu Dan Matimu Ragamu akan Membusuk Yitma atmamu Akan Klambrangan Bentayangan Menjadikan Angkernya Tanah Kayu dan Batu Kena Walatnya Para Sesepuh Kanung Kena Murkanya Siwa Guru Mahadewa Dan Para Manggala Praja Ri Kanung Celakalah Kalian Sampai Jebat Jagad."
"Dan di saksikan bhumi Langit dan air yang Mengalir Matahari Yang bersinar dinamakan Terang dan Bintang Bulan di Kala Gelap di namakan Malam Bahwa Keprabon Lingga ini di dirikan oleh Bangsa Lingga Yang Beragama kanung Yang menghormati Bapak Ibu dan Menyayangi mahluk Seperti menyayangi diri sendiri. Dan Selamanya tidak akan Menyakiti Apalagi Makan Banteng dan Jawi, Kalaupun ada Bangsa Lingga dan Manusia Yang hidup di Nusa lingga Jangan lakukan itu.Kalau sampai merusak alam membunuh Memakan Banteng Jawi ibarat kamu merusak hidupmu Sendiri,Akan Sengsara Hidupmu Seanak turunmu Dan Matimu Ragamu akan Membusuk Yitma atmamu Akan Klambrangan Bentayangan Menjadikan Angkernya Tanah Kayu dan Batu Kena Walatnya Para Sesepuh Kanung Kena Murkanya Siwa Guru Mahadewa Dan Para Manggala Praja Ri Kanung Celakalah Kalian Sampai Jebat Jagad."

Tidak ada komentar:
Posting Komentar